Hello Guest! Welcome to our Website.
Something you might want to know about us.
Don't be hesitated to contact us if you have something to say.

Kesalahan Komunikasi dalam Suatu Organisasi

| 0 komentar | Jumat, 30 September 2011
|


Komunikasi ialah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek
                         
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya.

Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu.
Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensikronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin pembagian tugas kerja. Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara 2 orang atau lebih dimana orang yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain berperan sebagai penerima informasi. Intinya, korelasinya harus melibatkan dan terfokus kepada orang-orang itu sendiri dalam suatu organisasi.
            Sebelum kita membahas lebih jauh, apa sih arti Komunikasi itu sendiri ? Mengutip pernyataan Forsdale (1981) , pengertian komunikasi adalah merupakan proses pengiriman stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk merubah tingkah laku orang lain. Dengan kata lain dapat kami simpulkan komunikasi dapat dibilang juga sebagai proses penyampaian informasi yang berguna untuk mengkoordinasi lingkungan dan orang lain demi mencapai suatu tujuan. Pada artikel kami kali ini konteks komunikasi yang akan dibahas adalah meliputi konteks komunikasi dalam sebuah organisasi.
            Setiap bentuk organisasi pasti mengedepankan sebuah komunikasi agar tercipta hasil yang selaras. Biasanya proses komunikasi dalam suatu organisasi meliputi atasan dan bawahan dengan metode penyampaian yang terarah dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-mata semua berorientasi berdasarkan organisasi. Bisa kita bayangkan berorganisasi tanpa adanya komunikasi pasti hasilnya nihil sama artinya dengan Actions without words are confusing ! tanpa mengetahui apa tujuan yang jelas .Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi-instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu organisasi. Apabila semua bawahan dan atasan dapat berinteraksi dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman yang beresiko mungkin akan berkurang presentase nya , karena tiap manusia mempunyai cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara verbal dan mau tidak mau kita harus membuat si penerima informasi itu mengerti informasi apa yang kita sampaikan. Dengan demikian semua pelaku organisasi harus berbicara , bertindak satu sama lain guna untuk membangun satu lingkungan kondusif dan mengetahui situasi-situasi apa yang akan terjadi di luar suatu dugaan karena kesalahan komunikasi sekecil apa pun pasti akan berakibat fatal.
Peranan tokoh pelaku organisasi sangat berperan penting dalam kemajuan organisasi. Atasan organisasi juga sangat berpengaruh , atasan dituntut untuk melakukan sesuatu tindakan yang real dan berdisiplin guna untuk mengurangi tingkat kesalahpahaman yang terjadi pada anggota. Contoh kecil saja apabila melakukan rapat atasan mengirimkan informasi pada suatu bawahannya dan si bawahan menginformasikan kepada seluruh anggota untuk datang ke suatu pertemuan rapat dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan. Tetapi apabila si atasan terlambat datang tanpa memberi kabar yang jelas maka dari sini mulailah kesalahpahaman dan ambiguilitas yang terjadi. Karena setiap pelaku organisasi dituntut untuk bersikap profesional dan mengedepankan disiplin serta tanggung jawab yang besar dan iitu akan terus berlanjut apabila kita sudah melanjutkannya di dunia kerja. Atasan dituntut atas apa yang diperkerjakan oleh bawahannya dan dapat mengawasi dan memotivasi secara efektif , maka sang atasan harus mempunyai profesionalisme yang baik.
Dimulai dari hal-hal kecil yang berpotensi membuat kesalahan komunikasi , suatu tujuan organisasi akan terhambat. Maka peran teknologi juga sangat diperhitungkan dalam suatu organisasi. Bisa berupa pesan singkat atau blackberry messenger dan panggilan langsung melalui telepon. Upayakan berikan jalaur komunikasi terbaik bagi partner kerja kita demi mecegah ambiguilitas misalnya melalui panggilan telepon atau pesan singkat jika hanya memberikan informasi yang simple. Hal ini dikarenakan karena dalam jalur komunikasi yang kita buat pasti selalu ada hambatan yang tidak akan kita tahu. Baik dari permasalahan teknologi itu sendiri misalnya signal trouble yang biasanya terjadi karena daerah tertentu masih belum memasuki jangkauan coverage yang luas. Karena apabila kita mebahas tentang hambatan , pasti akan banyak sekali yang termauk dalam hambatan dalam proses komunikasi. Menurut kami, hambatan yang memicu terjadinya kesalahan komunikasi berawal dari pembawaan individual masing-masing atau mereka para pelaku organisasi itu sendiri. Yang paling nyata adalah sifat dan kebutuhan suatu individu itu sendiri , biasanya berupa emosi, rasa tertutup, atau rasa ingin dihormati . Misalnya suatu individu pasti punya rasa untuk ingin di hargai sehingga konflik yang akan timbul disini adanya kurangnya rasa saling kepercayaan yang antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnyayang berakibat miss communication atau miss understanding.  Untuk itu sikap jujur dan transparan dalam berorganisasi patut dijunjung tinggi dalam kehifupan berorganisasi , karena kerja tim sangat berpenguruh . Pengaruh kestabilan emosi juga penting karena apabila kita dalam keadaan emosi maka informasi yang kita terima tidak akan kita tanggapi dengan baik seluruhnya yang mengakibat akhir dari tujuan suatu oragnisasi kurang terasa maksimal.
           


KELOMPOK 4
AHMAD MARHAM
ANNA KARNESIA ANJASMARA RIZKI
CLARASHINTA AMELIA
KRESNA WIRA
MUHAMMAD RIJJA SIHABUDDIN
RETNO AYU
SITI SARAH

 

Followers